Banyak pemilik motor di Indonesia — termasuk pengguna Honda — yang sebenarnya ingin melindungi kendaraannya, tetapi sering terjebak mitos lama soal asuransi. Padahal, kebutuhan mobilitas sekarang makin tinggi, risiko makin beragam, dan biaya perbaikan makin mahal.
Agar Anda makin paham, berikut beberapa mitos yang paling sering beredar, lengkap dengan fakta sebenarnya.
Mitos 1: Asuransi motor itu mahal dan cuma buat orang yang sering touring.
Fakta:
Tidak benar. Banyak pilihan asuransi motor dengan premi terjangkau, bahkan mulai dari puluhan ribu per tahun.
Selain itu, asuransi tidak dibuat hanya untuk rider touring, melainkan untuk pengguna harian, pekerja, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan pemilik motor yang hanya dipakai jarak dekat.
Riisiko kecil di jarak dekat (tersenggol saat parkir, jatuh ringan, dan lain-lain) adalah insiden yang paling sering terjadi.
Mitos 2: Motor masih baru, jadi belum perlu asuransi.
Fakta:
Justru motor baru adalah aset paling rawan kerusakan atau kehilangan di 1–2 tahun pertama.
Statistik menunjukkan bahwa periode paling sering terjadi insiden adalah tahun-tahun awal kepemilikan, saat pemilik masih adaptasi, termasuk:
- belum terbiasa dengan bobot motor
- belum hafal panjang bodi motor
- sering parkir di tempat yang belum familiar
Melindungi motor justru paling masuk akal dilakukan sejak hari pertama pembelian.
Mitos 3: Klaim pasti ribet
Fakta:
Banyak perusahaan asuransi termasuk MPMInsurance sudah memakai proses klaim digital, hotline khusus, hingga layanan konsultasi cepat.
Bukti dan dokumen yang diminta juga standar: foto kerusakan, kronologi singkat, dan dokumen kendaraan.
Dengan layanan digital, proses klaim biasanya:
- cepat
- transparan
- mudah dipantau
- tidak perlu datang berkali-kali ke kantor
Mitos 4 : Asuransi motor cuma berguna untuk kecelakaan besar.
Fakta:
Banyak orang tidak sadar bahwa kerugian paling sering terjadi justru dari hal-hal kecil namun merugikan, seperti:
- motor tersenggol di parkiran
- jatuh ringan saat putar balik
- bodi tergores kendaraan lain
- kerusakan akibat kelalaian pengguna lain
Tanpa proteksi, perbaikan bodi motor bisa menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Mitos 5: Asuransi motor hanya melindungi kendaraannya, bukan pengendaranya.
Fakta:
Ada produk asuransi khusus yang memberikan perlindungan untuk diri pengendara, bukan hanya motornya.
Contohnya Asuransi Personal Accident (PA) yang memberikan santunan jika terjadi cedera atau risiko fatal.
Artinya, proteksi motor dan proteksi diri adalah dua hal yang berbeda dan keduanya bisa saling melengkapi.
Mitos 6: Kalau motor dipakai untuk kerja, klaim pasti ditolak
Fakta:
Betul bahwa banyak asuransi lama tidak memberikan perlindungan jika motor digunakan untuk usaha.
Namun produk modern seperti beberapa paket milik MPMInsurance sudah mendukung commercial use, khusus bagi:
- kurir
- UMKM
- pekerja lapangan
- ojek online
- pemilik usaha kecil
Jadi pemilik motor yang memakai unitnya untuk produktivitas sekarang tetap bisa merasa aman.
Mitos 7: Jika tidak pernah kecelakaan, rugi dong bayar premi.”
Fakta:
Asuransi bukan soal memperkirakan kecelakaan, tapi soal mengalihkan risiko finansial.
Anda membayar sedikit untuk menghindari potensi biaya besar yang bisa datang kapan saja.
Prinsipnya sederhana:
“Lebih baik punya perlindungan dan tidak dipakai, daripada membutuhkan perlindungan saat tidak punya.”
Kesimpulan: Proteksi Adalah Cara Cerdas Menjaga Aset
Di tengah mobilitas harian yang padat dan biaya perbaikan yang semakin tinggi, melindungi motor bukan sekadar pilihan tapi bagian dari cara cerdas menjaga aset.
Dengan memahami fakta di balik mitos-mitos umum ini, Anda bisa memilih jenis proteksi yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda dan keluarga.
Jika Anda ingin mengetahui opsi perlindungan motor Honda secara mudah dan cepat, Anda bisa melihat berbagai pilihan MPMInsurance yang tersedia sesuai kebutuhan penggunaan harian Anda.
Komentar
Berikan Komentar